cuplikan novelku DI BAWAH PAYUNG MAHABBAH SYAHADAT ( Membuka Hijab-hijab Cinta).bag 9 " tawasul cinta"
oleh Fathurobby Akhifiellah pada 26 April 2012 pukul 2:37 ·
BAGIAN 9
KANGDUL SANG FBI PESANTREN
syarat cinta adalah menyetujui tanpa membantah dan syarat permusyuhan adalah menentang, serahkanlah diri kalian kepada Tuhan kalian, dan ridholah menerima pengaturaNya di dunia dan akhirat. [1]
“Mata Farhan dari ke hari telah bersinar, kerabunannya melihat dunia sejernih saat ia masih bayi, matnay sekarang bisa menikmati keindahan yang semula tertutupi oleh riya’ ujub dan takaburnya, sekarang ia bisa melihat dirinya meskipun tanpa sebuah kaca di hadapannya. Dan alamlah yang menjadi cermin kehidupannya”
Semakin menarik saja pesantren nya ini, gumamnya dalam hati, untuk lihat dan tahu cewek cantik saja dalam 1 minggu pun 1 X sudah beruntung, karena pondok putra-putri ter halang oleh ndalem yai.
Benar adanya, bila ada sekelebat gadis lewat depan ndalem, itu merupakan berkah buat santri, bayangkan saja, untuk 1 minggu saja kesempatan itu tak musti ada.
Setelah Farhan pulang dari madrasah Farhan bergegas menuju kamar kang Abdul.
Farhan ”dull…eh kang Abdul, tolong Bantu sawirkan kitabnya, Ia kelasnya sudah sampe AL -fiyah, anu kang tadi ketinggalan maknanya, maklum Farhan santri baru belum bisa cepat memaknai kitab gandul.
Abdul ”sini tak lihat, lafadh apa kang?
Farhan ”ini low kang lafad yabg satu baris ini…. .
Abdul ”ladalah, kamu itu gimana, ngaji kok sampai ketinggalan satu baris, tadi gak mendengarkan ya? apa kamu tidur han!
Farhan”iya kang, habis kecapekan tadi di kebun .
Abdul ”coba lafadnya di baca
Bismillairrohmaanirrohiim…. Teks Surat An Nahl Ayat 125[2]
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ Artinya:
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik serta bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”[3]/[4]
Abdul ”dengarkan dan siapkan polpenya dan tulis, tuh polpenya di clup dulu ke mangsi. . Bismillahirrahmanirrahiiimm……..
Ud’uuu”; ngajak, o siro kabeh ( ajaklah )
Ila sabiiliii robbika ”: maring dalane pengeranmu . (ke jalan Tuhanmu)
Bilhikmatiii ”: kelawan hikmah . (dengan penuh hikmah)
Walmauidzotil”: lan aweho nasehat siro. (dan berikanlah nasehat )
Alhasanati ”: kang bagus. (yang baik)
Wajadilhum”: lan debato siro kabeh. (dan berdebatlah)
Billatii hiya ”: kelawan jaadilhum. (dengan mendebat mereka )
Iku Ahsanu ”gawe coro kang bagus (cara yang paling bagus.
Farhan ”di murodi sekalian kang !
Abdul” aduh han, han…oke dengarkan ya, ini sedikit penjelasan suratnya;
Tafsir Al-Jalaalayn
{ ادع } الناس يا محمد صلى الله عليه وسلم { إلى �$B3َبِيلِ رَبّكَ } دينه { بالحكمة } بالقرآن { والموعظة الحسنة } مواعظة أو القول الرقيق { وجادلهم بالتى } أي المجادلة التي { هِىَ أَحْسَنُ } كالدعاء إلى الله بآياته والدعاء إلى حججه { إِنَّ رَّبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ } أي عالم { بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بالمهتدين } فيجازيهم ،
Artinya:
“Serulah (manusia, wahai Muhammad) ke jalan Rabb-mu (agama-Nya) dengan hikmah (dengan al-Quran) dan nasihat yang baik (nasihat-nasihat atau perkataan yang halus) dan debatlah mereka dengan debat terbaik (debat yang terbaik seperti menyeru manusia kepada Allah dengan ayat-ayat-Nya dan menyeru manusia kepada hujah). Sesungguhnya Rabb-mu, Dialah Yang Mahatahu, yakni Mahatahu tentang siapa yang sesat dari jalan-Nya, dan Dia Mahatahu atas orang-orang yang mendapatkan petunjuk. Maka Allah membalas mereka. Hal ini terjadi sebelum ada perintah berperang. Ketika Hamzah dibunuh (dicincang dan meninggal dunia pada Perang Uhud)
Farhan ”maksudnya, ayat ini menyeru kita untuk melakukan perbuatan baik dan melarang (menjauhi) perbuatan yang bertentangan dengan agama . [5]
Kata hikmah[6] disini bisa mengandung makna hukum. dan tujuan dari ayat ini juga Farhan pernah mendengar Ayahnya menjelaskan padanya ”bahwa dalam penyampaian dakwah kita akan menghadapi beberapa macam orang, orang umum( selain Islam), maka kita ketika berbicara dengan mereka kita menggunakan bahasa mauidzoh, contohnya penyampaian pengajian umum/ awam, para Kyai mengunakan bahasa mauidzoh, yang kedua bila kita berhadapan orang ahli hukum, maka kita menggunakan bahasa hikmah, bahasa yang lebih tinggi dari bahasa mauidzoh, karena mereka ahli hikmah pandai berdebat, jadi kita harus sabar dan baik meladeninya,
Farhan ”kenapa begitu, kan sama saja kang, orang awan juga kadang ngeyel kalau di bilangi?
Nah betul juga kang ”tapii… ini akan menempatkan penyampaian kita tidak salah tempat dan salah faham, ataupuan nanti jadi buat orang fahamnya salah karena kemampuanya berfikir rendah. di ibaratkan, ketika kita bicara dengan orang awam bahasanya juga biasa saja, jangan sampai kalo bayi kita kasih daging, sedang kita bicara dengan ahli hikmah dengan mauidzoh pastinya Ia terendahkan ilmunya, di ibaratkan orang dewasa netek susu ibunya lagi, maka ingat, jangan sampai kee-baaa--lik! Farhan,, , hii horrrooor….!!!! .
“Looww, bukan gitu han,, serius ini…”
“Iya-iya kang…Farhan dengar sabda njenengan,, xixixixixi. “.
Abdul kembali lanjutkan penjelasanya, orang awam ibarat bayi, Ia hanya mampu menerima asi, sebaliknya ahli hikmah, kadang Ia pintar debat dan menjawab, maka kita suguhkan Ia daging, jangan terbalik, anak kecil di kasih daging, orang tua kamu kasih netek ke ibu,,, hehehehe…
“Menurut Imam Ghazali dalam kitabnya Ikhya Ulumuddin menegaskan agar orang-orang yang melakukan tukar fikiran itu tidak beranggapan bahwa yang satu sebagai lawan bagi yang lainnya, tetapi mereka harus menganggap bahwa para peserta mujadalah atau diskusi itu sebagai kawan yang saling tolong-menolong dalam mencapai kebenaran. Selain itu Nabi Muhammad Saw bersabda :
Yang artinya “ Siapa di antara kamu melihat kemunkaran, ubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu, ubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu, ubahlah dengan hatinya, dan yang terakhir inilah selemah-lemah iman.” [ H.R. Muslim ].
Dari hadis tersebut terdapat tiga tahapan dalam menyampaikan dakwah yaitu ;
1. Dengan tangan [ bilyadi ], tangan di sini bisa difahami secara tektual ini terkait dengan bentuk kemunkaran yang dihadapi, tetapi juga tangan bisa difahami dengan kekuasaan atau power, dan metode dengan kekuasaan sangat efektif bila dilakukan oleh penguasa yang berjiwa dakwah.
2.Dakwah dengan lisan [ billisan ], maksudnya dengan kata-kata yang lemah lembut, yang dapat difahami oleh mad’u, bukan dengan kata-kata yang keras dan menyakitkan hati.
3. Dakwah dengan hati [ bilqolb ], yang dimaksud dengan metode dakwah dengan hati adalah dalam berdakwah hati tetap ikhlas, dan tetap mencintai mad’u dengan tulus, apabila suatu saat mad’u atau objek dakwah menolak pesan dakwah yang disampaikan, mencemooh, mengejek bahkan mungkin memusuhi dan membenci da’I atau muballigh, maka hati da’i tetap sabar, tidak boleh membalas dengan kebencian, tetapi sebaliknya tetap mencintai objek, dan dengan ikhlas hati da’i hendaknya mendo’akan objek supaya mendapatkan hidayah dari Allah SWT.
Oow,, begitu….ya kang…aku baru faham…..hmmm…
Farhan ”1 lagi kang, kalao Kyai waktu ngaji kadang Ia menambahkan Tanbih ”apa maksudnya?
Abdul ”Maksudnya, mengingatkan ”Kyai mengingatkan kita agar tidak melupakan aturan pondok juga mengingatkan kita untuk kembali menela’ah apa yang pernah Ia sampaikan ke kita, karena kita terkadang lupa juga ngglonjom[7], begonooook kaang!!!!
Ia pun memahami apa yang selama ini Ia gelisahkan di rumah, banyak hal Ia pelajari dari hukum fiqih, tafsir, hadist dan tauhid yang di pesantrenya yang cenderung mengajarkan tasawuf yaitu ”jalan mencapai kemurnian jiwa kepada Tuhan sejati akan kebenaran wahyu ilahi yang telah di turunkan kepada rosulnya dalam pengertian syariat yang jelas. [8]
Tawassul cinta (Menyampaikan cinta)
Perbincanganpun semakin seru, dan beberapa saat kemudiann mereka berganti tema soal cewek yang lagi rame di bincangkan di pondok putra, yaitu lagi-lagi santri geger dengan intrik-intrik persaingan mereka yang tak seportif antara kawan satu kamar atau juga antar bilik kamar atau juga antar suku, seperti perang suku saja ketika memperebutkan wilayah yang di klaim sebagai haknya, namun perebutan ini bukan memperebutkan wilayah, tapi memperebutkan sang idola baru santri wati dari demak yang konon Ia memiliki wajah yang cukup manis, cantik, juga anggun, di tambah lagi anak Kyai lagi.
Propaganda pun sering muncul di telinga-telinga santri dengan nada-nada yang cukup mengusik telinga dan menguras fikiran, membuat sejenak lupa niat mereka dari rumah, berpamit tholabul ilmi.
Rasa-rasanya hampir saja Farhan tak berdiam diri saja. Tapi Ia urungkan niatnya meskipun beberapa santri memprofokasinya.
, Ia teringat pesan ayahnya ”bila hati sedang galau dan sedih karena terganggu situasi yang sebenarnya tidak terlalu penting di urusi, dan menarik nafsu untuk melakukan hal yang menjauhkan dan menutup hati dari sang pencipta, ayahnya meminta ia untuk menyelimur hatinya biar tak terkontaminasi dengan suasana yang membuatnnya tidak istiqomah dalam tholabul ilmi, dengan sehabis sholat sunah hajat malam untuk sejenak I’tikaf di dalam masjid. Hal itu ia mulai dari pertama Ia masuk di pesantrenya, sesuai pesan Ayahnya kepadanya ”kalo di pondok ada waktu senggang setelah ngaji, sampean harus sering sowan ke maqomnya mbah yai Sepuh, hidiyah fatehah, tahlil dan baca Al-Qur’an, biar mendapat barokah ilmunya untuk bisa ma’rifah kepada Allah dan mendapat pangestu dari beliau dalam mencari ilmu di pesantren yang didirikanya itu, karena kesempatan ngaji di pondok tak selamanya, jadi manfaatkan waktumu di sana”. dengan cara tawasul yang artinya ”secara semantic mengambil perantara, suatu yang di jadikan perantara untuk mendekatkan diri (tawajjuh ) kepada Allah Swt guna mencapai sesuatu yang di harapkan dariNya. [9]
Tapi kali ini Ia terusik dengan isu yang beredar di sekitarnya, membuat beberapa kali Ia absen di rutinan malamnya itu, akhirnya yang ada di pikiranya adalah keingin tahuanya dan penasaranya dengan isu persaingan bahwa ada gadis yang baru mondok menjadi artis hari ini dan di perebutkan para santri untuk menjadi kekasihnya, apa lagi Ia telah di pengaruhi oleh si Abdul yang jago bual ketika sudah menganalisa persoalan bilateral cinta antar santri, seperti ahli dan pakar politisi saja, tapi politisi cinta, dengan nadanya dan gaya bicaranya yang menarik si Abdulpun bercerita kepadanya
”hei kang!! apa kamu tidak tahu, kalo 1 minggu lalu ada santriwati baru dari semarang, Ia begitu cantik juga menawan lo kang, konon cerita yang ia dengar Ia itu anak Kyai di daerah demak. , hmmm…gak pengen kenal ta kang???
Farhan ”hehehe…memange sampean sudah kenal?
Abdul ”wah-wah, sampean iku kaya gak kenal Abdul aja to kang,???si Abdul hamba Allah, info yang ia dapat ya sirri to kang!!!”dengan nadanya yang takabur”
”halah nyebut to dul-dul…. apa hububganya info gadis itu dengan gusthi Allah dan info sirrimu to dul?
Abdul ”ya jelas ada to kang, apa kamu gak tau, bahwa Allah dengan si Abdul, hamba-hambanya, sedekat urat nadi di leher kita to kang,?
”wah kamu ngalantur dul!!!
Abdul ”nglantur gimana? lo tau gadis itu datangnya jam berapa, detik menit berapa juga anaknya siapa, dan rumahnya lo kang???
kok sampean tahu dari mana to dul??
”tadi bilang kan sirri, alias rahasia, hanya abdul dan Allah yang tahu…hehehehehe…
”halah dul, kamu bual gak mutu, lebih baek blajar untuk nanti malam dari pada dapat lemparan kapur dari yai duul…
”Tunggu, kang!!!…baeklah critakan,,, ,, si gadis itu nama lengkapnya lailatul Hamidah, lengkapnya, pangilanya Ameeda, waktu Ia mau ke pondok ini aku berpapasan denganya dan abahnya di depan kantor pos waktu ngambilin wesel anak-anak. terus abahnya bertanya ke mana arah pondok mambaul ulum, lalu akupun menjawab, bahwa aku juga santri di sana, kemudiann sedikit berbincang dengan abah hamidah aku banyak bertanya kepada beliau, soal anaknya yang mau mondok, juga ta’ aruf sebentar dengan si hamidah…
”oooww. . dasar kamu santri tak punya adab duuuldul!
”hehehe,,, maksudmu apa kang??? kan aku bertanya,, dan Cuma kenalan atas ijin abahnya, kan gak papa to kang,,, lawaong kita kenalanya juga di depan ortunya, jadi gak ada setan di balik batu to kang…xixiixixix…. .
”hayyyah,,, dul,,, ngeles aja kamu…setannya ya kamu itu,,, ada maksud di balik celanamu dul!!!hahaha…
Bentar tokang,,,kalo Allah tak berkehendak kepada Abdul untuk bertemu dengan hamidah, apa mungkin Abdul dapat kesempatan itu to kang?…tolong dong buatkan aku selembar puisi untuk tawasulkan cintaku kepadanya.
”weeees payah gak karuan omonganmu nglantur dul…kamu sudah plesetkan tawasulmu!!
”Tenang kang. . kalo ingin jelas ya dengarkan cerita ku dulu”kamu tau hamidah itu kaya’ gimana?, dia itu hufadh, lulusan dari pondok pesantren di jateng dan juga lulusan kuliahan lo kang, Ia mondok di sini itu dalam rangka memperdalam ngaji ilmu tasawuf, kamu tau suaranya yang lembut dan matanya yang indah membuat tak berkedip sedikitpun mata ini, Ia secantik bintang film ayat-ayat cinta yang itu lokang, yang jadi pacarnya fahri, betapa cantik dan anggunya dia ketika melempar sedikit senyumnya, ambooooi…masyaaa Allah …lo kang!!!hehehehe.
“Makanya teman teman santri membincangkanya, apa kau tak berhasrat sedilitpun pengen kenal denganya kang???
”kamu gila apa, mau ngidamin di takzir dan di gundul, tanpa ada lawanya to dul???
”maksumu????
”apa mungkin bisa ketemu denganya, paling Cuma bisa krim surat saja, itu juga kalo slamet suratnya berada di tanganya, iya, kalau tak tertangkap keamanan pondok putri? , yang ada di takzir tanpa pasangan to dul!!!
”wkwkwkwkwkwkw…. wah kamu tuch kang, belm apa-apa sudah menyerah…. kamu tau, kalo aku sudah kirim surat kepadany,???buktinya aman-aman saja.
”apa kamu mau ku laporin ke keamanan dul?
”jajajajjajaangan to kang…kamu tega apa, kalo di gundul dan ancur mahkota hamba ”sambil menyibakan rambutnya yan kriwul”
”trus apa yang kamu tulis kepadanya dul???
”mauuuuuu tauuuu aja kamu kang???
”lo tak laporin ke keamanan kamu….
”wah ngancam ya…baeklah, aku mengiriminya secarik puisi berisi sanjungan kepadanya, yang ia dapat dari puisi yang kamu tulis di bukumu”
”Wahai engkau perempuan yang di berkahi Allah
Kehadiranmu di tanah berkah ini, menambah sejuknya tiap sudut dari taman-taman bunga di pondok ini.
Engkau yang di karunIaai keindahan wajah, kecantikan hati, dan kemulya, an adab.
Tanah kami gempar olehmu, saat senyumu menghIas tanpa rupa.
Wahai perempuan yang menjadi symbol keindahan Allah
Sungguh tIada yang lebih indah dari ciptanya yang sesempurna hawa sepertimu.
Waktuku habis untukmu, hingga coretan dari pena makna dan mansi ini tIada habis melukiskan indamu.
Lau kaaanal bahra, midada kalimati hubbuki, laaa yakfi. !
Wassajaroh lilqolami litaktub jamilatuki, laaa yakfi!!!
Anti kan nujuuumi fil laili, ……. .
Meskipun jauh tebatas dinding tinggi penjara suci ini…kan buatkan bahasa cinta yang menjadi tawasul cinta tersampai kepadamu!!!
Kau akan tetap bersinar di tiap malamku. [10]
”Wah, kamu kurang ajar dul, kamu sudah berbuat dholim pada, tanpa ijin juga tanpa hak kau mengirimkanya,, ,, !!!
Abdul ”tenang kang, ma’afin , tapi yang jelas sampean tak tertulis dib situ…jadi amaaaan kang…
”baeklah, . . yasudah…. . trus apa selanjutnya yang kamu lnginkan dul…
”Tolonga bantuin aku buat nulis puisinya to kang…siapa tahu aku nanti dapat balasan darinya, tanggung nich, aku udah krim surat tapi belum dapat jawaban ni….
“hahaha…rasain lu!!!......
“tapi aku tak menyerah han! Pleeeeassssseeee,,,buatin too kang…
”endak. . dul…kalo buatin buat kamu yang ada amar munkar nahi ma”ruf!!!
Ayo dong kang…. bujuk Abdul……
”Apa kamu bisa jamin diri kamu untuk tidak tertangkap keamanan to dul?
”Tenang ajalah sobat, ini sudah tugasku sebagai FBI nya pondok ini, makanya aku bisa selamat dari pencarian keamanan.
“Apa kau tau, tiap kali makan di ndalem sewaktu pagi kita akan pergi ke sawah,?? kenapa aku datangnya belakangan? karena aku sedang bertugas, xixixixiix
“Apa maksud kamu dul? “
Hmmmmm………
Baiklah han, aku akan ceritakan hal sebenarnya “Memang benar adanya, Aku memang menyukai Ameeda sejak aku bertemu Ameeda ketika di antar ayahnya ke pesantren ini, aku bersumpah kepada diriku untuk bisa mendapatkan Ameeda dengan cara apapun, Aaku memang lihai dalam berstrategi, tapi aku tak bisa buat puisi ataupun menulis sebuah surat cinta.
Hahaha…… Farhan tertawa terbahak-bahak sampai matanya keluar airnya.
Selain itu ada hal yang penting dan ini rahasia kita berdua,
.......................................untuk lebih lnjut...TUNGGU PENERBITANYA...NNN MOHON DOA NYA....YAA
[1] Syekh Abdulul qodir al-jailani . tarjamah AL-FATHU ARROBANI, WAL-FAIDHU AR-RAHMANI . diva press2010. hal298
[2] Asbab An-Nuzul Surat An Nahl ayat 125 : Para mufasir berbeda pendapat seputar sabab an-nuzul (latar belakang turunnya) ayat ini. Al-Wahidi menerangkan bahwa ayat ini turun setelah Rasulullah SAW. menyaksikan jenazah 70 sahabat yang syahid dalam Perang Uhud, termasuk Hamzah, paman Rasulullah, Al-Qurthubi menyatakan bahwa ayat ini turun di Makkah ketika adanya perintah kepada Rasulullah SAW, untuk melakukan gencatan senjata (muhadanah) dengan pihak Quraisy. Akan tetapi, Ibn Katsir tidak menjelaskan adanya riwayat yang menjadi sebab turunnya ayat tersebut,lihat: Al-Wahidi, Al Wajid fi Tafsir Kitab Al Ajizi, Mawaqi’ At-Tafasir ,Mesir, tt, hal. 440/ 1.Lihat juga: Al-Wahidi An- Nasyabury, Asbâb an-Nuzul, Mawaqiu’ Sy’ab, t-tp, tt, 191/1. Abu Al-Fida Ibn Umar Ibn Katsir, Tafsir Al-Qur’an Al –Adzim, Tahqiq oleh Samy bin Muhammad Salamah, Dar at-Thoyyibah Linasyri Wa Tawji’, Madinah , 1420 H, Hal.613/IV. Meskipun demikian, ayat ini tetap berlaku umum untuk sasaran dakwah siapa saja, Muslim ataupun kafir, dan tidak hanya berlaku khusus sesuai dengan sabab an- nuzul-nya (andaikata ada sabab an-nuzul-nya). Sebab, ungkapan yang ada memberikan pengertian umum. Ini berdasarkan kaidah ushul
[3] Lihat, Sunaryo,dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya,Depag RI, cet:CV Asy-Syifa,Semarang 1992,Hal.251.
[4] H. Soloeman Fadeli . Muhammad SUbhan . S. sos . antologi NU I. KHALISTA SURABAYA. 2007. Hal112.
[5] H. Soloeman Fadeli . Muhammad SUbhan . S. sos . antologi NU I. KHALISTA SURABAYA. 2007. Hal112.
[6] Makna Hikmah, Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia hikmah diartikan sebagai kebijaksanaan, kesaktian dan makna yang dalamLihat: Hasan Alwi,dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Hal.401
[7] Glonjom”ndablek, nakal, seenaknya sendiri
[8] H. Soloeman Fadeli . Muhammad SUbhan . S. sos . antologi NU I. KHALISTA SURABAYA. 2007. Hal152.
[9] Ibid hal i54.
[10] Catatan harIan penulis, februari, 2012.
KANGDUL SANG FBI PESANTREN
syarat cinta adalah menyetujui tanpa membantah dan syarat permusyuhan adalah menentang, serahkanlah diri kalian kepada Tuhan kalian, dan ridholah menerima pengaturaNya di dunia dan akhirat. [1]
“Mata Farhan dari ke hari telah bersinar, kerabunannya melihat dunia sejernih saat ia masih bayi, matnay sekarang bisa menikmati keindahan yang semula tertutupi oleh riya’ ujub dan takaburnya, sekarang ia bisa melihat dirinya meskipun tanpa sebuah kaca di hadapannya. Dan alamlah yang menjadi cermin kehidupannya”
Semakin menarik saja pesantren nya ini, gumamnya dalam hati, untuk lihat dan tahu cewek cantik saja dalam 1 minggu pun 1 X sudah beruntung, karena pondok putra-putri ter halang oleh ndalem yai.
Benar adanya, bila ada sekelebat gadis lewat depan ndalem, itu merupakan berkah buat santri, bayangkan saja, untuk 1 minggu saja kesempatan itu tak musti ada.
Setelah Farhan pulang dari madrasah Farhan bergegas menuju kamar kang Abdul.
Farhan ”dull…eh kang Abdul, tolong Bantu sawirkan kitabnya, Ia kelasnya sudah sampe AL -fiyah, anu kang tadi ketinggalan maknanya, maklum Farhan santri baru belum bisa cepat memaknai kitab gandul.
Abdul ”sini tak lihat, lafadh apa kang?
Farhan ”ini low kang lafad yabg satu baris ini…. .
Abdul ”ladalah, kamu itu gimana, ngaji kok sampai ketinggalan satu baris, tadi gak mendengarkan ya? apa kamu tidur han!
Farhan”iya kang, habis kecapekan tadi di kebun .
Abdul ”coba lafadnya di baca
Bismillairrohmaanirrohiim…. Teks Surat An Nahl Ayat 125[2]
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ Artinya:
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik serta bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”[3]/[4]
Abdul ”dengarkan dan siapkan polpenya dan tulis, tuh polpenya di clup dulu ke mangsi. . Bismillahirrahmanirrahiiimm……..
Ud’uuu”; ngajak, o siro kabeh ( ajaklah )
Ila sabiiliii robbika ”: maring dalane pengeranmu . (ke jalan Tuhanmu)
Bilhikmatiii ”: kelawan hikmah . (dengan penuh hikmah)
Walmauidzotil”: lan aweho nasehat siro. (dan berikanlah nasehat )
Alhasanati ”: kang bagus. (yang baik)
Wajadilhum”: lan debato siro kabeh. (dan berdebatlah)
Billatii hiya ”: kelawan jaadilhum. (dengan mendebat mereka )
Iku Ahsanu ”gawe coro kang bagus (cara yang paling bagus.
Farhan ”di murodi sekalian kang !
Abdul” aduh han, han…oke dengarkan ya, ini sedikit penjelasan suratnya;
Tafsir Al-Jalaalayn
{ ادع } الناس يا محمد صلى الله عليه وسلم { إلى �$B3َبِيلِ رَبّكَ } دينه { بالحكمة } بالقرآن { والموعظة الحسنة } مواعظة أو القول الرقيق { وجادلهم بالتى } أي المجادلة التي { هِىَ أَحْسَنُ } كالدعاء إلى الله بآياته والدعاء إلى حججه { إِنَّ رَّبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ } أي عالم { بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بالمهتدين } فيجازيهم ،
Artinya:
“Serulah (manusia, wahai Muhammad) ke jalan Rabb-mu (agama-Nya) dengan hikmah (dengan al-Quran) dan nasihat yang baik (nasihat-nasihat atau perkataan yang halus) dan debatlah mereka dengan debat terbaik (debat yang terbaik seperti menyeru manusia kepada Allah dengan ayat-ayat-Nya dan menyeru manusia kepada hujah). Sesungguhnya Rabb-mu, Dialah Yang Mahatahu, yakni Mahatahu tentang siapa yang sesat dari jalan-Nya, dan Dia Mahatahu atas orang-orang yang mendapatkan petunjuk. Maka Allah membalas mereka. Hal ini terjadi sebelum ada perintah berperang. Ketika Hamzah dibunuh (dicincang dan meninggal dunia pada Perang Uhud)
Farhan ”maksudnya, ayat ini menyeru kita untuk melakukan perbuatan baik dan melarang (menjauhi) perbuatan yang bertentangan dengan agama . [5]
Kata hikmah[6] disini bisa mengandung makna hukum. dan tujuan dari ayat ini juga Farhan pernah mendengar Ayahnya menjelaskan padanya ”bahwa dalam penyampaian dakwah kita akan menghadapi beberapa macam orang, orang umum( selain Islam), maka kita ketika berbicara dengan mereka kita menggunakan bahasa mauidzoh, contohnya penyampaian pengajian umum/ awam, para Kyai mengunakan bahasa mauidzoh, yang kedua bila kita berhadapan orang ahli hukum, maka kita menggunakan bahasa hikmah, bahasa yang lebih tinggi dari bahasa mauidzoh, karena mereka ahli hikmah pandai berdebat, jadi kita harus sabar dan baik meladeninya,
Farhan ”kenapa begitu, kan sama saja kang, orang awan juga kadang ngeyel kalau di bilangi?
Nah betul juga kang ”tapii… ini akan menempatkan penyampaian kita tidak salah tempat dan salah faham, ataupuan nanti jadi buat orang fahamnya salah karena kemampuanya berfikir rendah. di ibaratkan, ketika kita bicara dengan orang awam bahasanya juga biasa saja, jangan sampai kalo bayi kita kasih daging, sedang kita bicara dengan ahli hikmah dengan mauidzoh pastinya Ia terendahkan ilmunya, di ibaratkan orang dewasa netek susu ibunya lagi, maka ingat, jangan sampai kee-baaa--lik! Farhan,, , hii horrrooor….!!!! .
“Looww, bukan gitu han,, serius ini…”
“Iya-iya kang…Farhan dengar sabda njenengan,, xixixixixi. “.
Abdul kembali lanjutkan penjelasanya, orang awam ibarat bayi, Ia hanya mampu menerima asi, sebaliknya ahli hikmah, kadang Ia pintar debat dan menjawab, maka kita suguhkan Ia daging, jangan terbalik, anak kecil di kasih daging, orang tua kamu kasih netek ke ibu,,, hehehehe…
“Menurut Imam Ghazali dalam kitabnya Ikhya Ulumuddin menegaskan agar orang-orang yang melakukan tukar fikiran itu tidak beranggapan bahwa yang satu sebagai lawan bagi yang lainnya, tetapi mereka harus menganggap bahwa para peserta mujadalah atau diskusi itu sebagai kawan yang saling tolong-menolong dalam mencapai kebenaran. Selain itu Nabi Muhammad Saw bersabda :
Yang artinya “ Siapa di antara kamu melihat kemunkaran, ubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu, ubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu, ubahlah dengan hatinya, dan yang terakhir inilah selemah-lemah iman.” [ H.R. Muslim ].
Dari hadis tersebut terdapat tiga tahapan dalam menyampaikan dakwah yaitu ;
1. Dengan tangan [ bilyadi ], tangan di sini bisa difahami secara tektual ini terkait dengan bentuk kemunkaran yang dihadapi, tetapi juga tangan bisa difahami dengan kekuasaan atau power, dan metode dengan kekuasaan sangat efektif bila dilakukan oleh penguasa yang berjiwa dakwah.
2.Dakwah dengan lisan [ billisan ], maksudnya dengan kata-kata yang lemah lembut, yang dapat difahami oleh mad’u, bukan dengan kata-kata yang keras dan menyakitkan hati.
3. Dakwah dengan hati [ bilqolb ], yang dimaksud dengan metode dakwah dengan hati adalah dalam berdakwah hati tetap ikhlas, dan tetap mencintai mad’u dengan tulus, apabila suatu saat mad’u atau objek dakwah menolak pesan dakwah yang disampaikan, mencemooh, mengejek bahkan mungkin memusuhi dan membenci da’I atau muballigh, maka hati da’i tetap sabar, tidak boleh membalas dengan kebencian, tetapi sebaliknya tetap mencintai objek, dan dengan ikhlas hati da’i hendaknya mendo’akan objek supaya mendapatkan hidayah dari Allah SWT.
Oow,, begitu….ya kang…aku baru faham…..hmmm…
Farhan ”1 lagi kang, kalao Kyai waktu ngaji kadang Ia menambahkan Tanbih ”apa maksudnya?
Abdul ”Maksudnya, mengingatkan ”Kyai mengingatkan kita agar tidak melupakan aturan pondok juga mengingatkan kita untuk kembali menela’ah apa yang pernah Ia sampaikan ke kita, karena kita terkadang lupa juga ngglonjom[7], begonooook kaang!!!!
Ia pun memahami apa yang selama ini Ia gelisahkan di rumah, banyak hal Ia pelajari dari hukum fiqih, tafsir, hadist dan tauhid yang di pesantrenya yang cenderung mengajarkan tasawuf yaitu ”jalan mencapai kemurnian jiwa kepada Tuhan sejati akan kebenaran wahyu ilahi yang telah di turunkan kepada rosulnya dalam pengertian syariat yang jelas. [8]
Tawassul cinta (Menyampaikan cinta)
Perbincanganpun semakin seru, dan beberapa saat kemudiann mereka berganti tema soal cewek yang lagi rame di bincangkan di pondok putra, yaitu lagi-lagi santri geger dengan intrik-intrik persaingan mereka yang tak seportif antara kawan satu kamar atau juga antar bilik kamar atau juga antar suku, seperti perang suku saja ketika memperebutkan wilayah yang di klaim sebagai haknya, namun perebutan ini bukan memperebutkan wilayah, tapi memperebutkan sang idola baru santri wati dari demak yang konon Ia memiliki wajah yang cukup manis, cantik, juga anggun, di tambah lagi anak Kyai lagi.
Propaganda pun sering muncul di telinga-telinga santri dengan nada-nada yang cukup mengusik telinga dan menguras fikiran, membuat sejenak lupa niat mereka dari rumah, berpamit tholabul ilmi.
Rasa-rasanya hampir saja Farhan tak berdiam diri saja. Tapi Ia urungkan niatnya meskipun beberapa santri memprofokasinya.
, Ia teringat pesan ayahnya ”bila hati sedang galau dan sedih karena terganggu situasi yang sebenarnya tidak terlalu penting di urusi, dan menarik nafsu untuk melakukan hal yang menjauhkan dan menutup hati dari sang pencipta, ayahnya meminta ia untuk menyelimur hatinya biar tak terkontaminasi dengan suasana yang membuatnnya tidak istiqomah dalam tholabul ilmi, dengan sehabis sholat sunah hajat malam untuk sejenak I’tikaf di dalam masjid. Hal itu ia mulai dari pertama Ia masuk di pesantrenya, sesuai pesan Ayahnya kepadanya ”kalo di pondok ada waktu senggang setelah ngaji, sampean harus sering sowan ke maqomnya mbah yai Sepuh, hidiyah fatehah, tahlil dan baca Al-Qur’an, biar mendapat barokah ilmunya untuk bisa ma’rifah kepada Allah dan mendapat pangestu dari beliau dalam mencari ilmu di pesantren yang didirikanya itu, karena kesempatan ngaji di pondok tak selamanya, jadi manfaatkan waktumu di sana”. dengan cara tawasul yang artinya ”secara semantic mengambil perantara, suatu yang di jadikan perantara untuk mendekatkan diri (tawajjuh ) kepada Allah Swt guna mencapai sesuatu yang di harapkan dariNya. [9]
Tapi kali ini Ia terusik dengan isu yang beredar di sekitarnya, membuat beberapa kali Ia absen di rutinan malamnya itu, akhirnya yang ada di pikiranya adalah keingin tahuanya dan penasaranya dengan isu persaingan bahwa ada gadis yang baru mondok menjadi artis hari ini dan di perebutkan para santri untuk menjadi kekasihnya, apa lagi Ia telah di pengaruhi oleh si Abdul yang jago bual ketika sudah menganalisa persoalan bilateral cinta antar santri, seperti ahli dan pakar politisi saja, tapi politisi cinta, dengan nadanya dan gaya bicaranya yang menarik si Abdulpun bercerita kepadanya
”hei kang!! apa kamu tidak tahu, kalo 1 minggu lalu ada santriwati baru dari semarang, Ia begitu cantik juga menawan lo kang, konon cerita yang ia dengar Ia itu anak Kyai di daerah demak. , hmmm…gak pengen kenal ta kang???
Farhan ”hehehe…memange sampean sudah kenal?
Abdul ”wah-wah, sampean iku kaya gak kenal Abdul aja to kang,???si Abdul hamba Allah, info yang ia dapat ya sirri to kang!!!”dengan nadanya yang takabur”
”halah nyebut to dul-dul…. apa hububganya info gadis itu dengan gusthi Allah dan info sirrimu to dul?
Abdul ”ya jelas ada to kang, apa kamu gak tau, bahwa Allah dengan si Abdul, hamba-hambanya, sedekat urat nadi di leher kita to kang,?
”wah kamu ngalantur dul!!!
Abdul ”nglantur gimana? lo tau gadis itu datangnya jam berapa, detik menit berapa juga anaknya siapa, dan rumahnya lo kang???
kok sampean tahu dari mana to dul??
”tadi bilang kan sirri, alias rahasia, hanya abdul dan Allah yang tahu…hehehehehe…
”halah dul, kamu bual gak mutu, lebih baek blajar untuk nanti malam dari pada dapat lemparan kapur dari yai duul…
”Tunggu, kang!!!…baeklah critakan,,, ,, si gadis itu nama lengkapnya lailatul Hamidah, lengkapnya, pangilanya Ameeda, waktu Ia mau ke pondok ini aku berpapasan denganya dan abahnya di depan kantor pos waktu ngambilin wesel anak-anak. terus abahnya bertanya ke mana arah pondok mambaul ulum, lalu akupun menjawab, bahwa aku juga santri di sana, kemudiann sedikit berbincang dengan abah hamidah aku banyak bertanya kepada beliau, soal anaknya yang mau mondok, juga ta’ aruf sebentar dengan si hamidah…
”oooww. . dasar kamu santri tak punya adab duuuldul!
”hehehe,,, maksudmu apa kang??? kan aku bertanya,, dan Cuma kenalan atas ijin abahnya, kan gak papa to kang,,, lawaong kita kenalanya juga di depan ortunya, jadi gak ada setan di balik batu to kang…xixiixixix…. .
”hayyyah,,, dul,,, ngeles aja kamu…setannya ya kamu itu,,, ada maksud di balik celanamu dul!!!hahaha…
Bentar tokang,,,kalo Allah tak berkehendak kepada Abdul untuk bertemu dengan hamidah, apa mungkin Abdul dapat kesempatan itu to kang?…tolong dong buatkan aku selembar puisi untuk tawasulkan cintaku kepadanya.
”weeees payah gak karuan omonganmu nglantur dul…kamu sudah plesetkan tawasulmu!!
”Tenang kang. . kalo ingin jelas ya dengarkan cerita ku dulu”kamu tau hamidah itu kaya’ gimana?, dia itu hufadh, lulusan dari pondok pesantren di jateng dan juga lulusan kuliahan lo kang, Ia mondok di sini itu dalam rangka memperdalam ngaji ilmu tasawuf, kamu tau suaranya yang lembut dan matanya yang indah membuat tak berkedip sedikitpun mata ini, Ia secantik bintang film ayat-ayat cinta yang itu lokang, yang jadi pacarnya fahri, betapa cantik dan anggunya dia ketika melempar sedikit senyumnya, ambooooi…masyaaa Allah …lo kang!!!hehehehe.
“Makanya teman teman santri membincangkanya, apa kau tak berhasrat sedilitpun pengen kenal denganya kang???
”kamu gila apa, mau ngidamin di takzir dan di gundul, tanpa ada lawanya to dul???
”maksumu????
”apa mungkin bisa ketemu denganya, paling Cuma bisa krim surat saja, itu juga kalo slamet suratnya berada di tanganya, iya, kalau tak tertangkap keamanan pondok putri? , yang ada di takzir tanpa pasangan to dul!!!
”wkwkwkwkwkwkw…. wah kamu tuch kang, belm apa-apa sudah menyerah…. kamu tau, kalo aku sudah kirim surat kepadany,???buktinya aman-aman saja.
”apa kamu mau ku laporin ke keamanan dul?
”jajajajjajaangan to kang…kamu tega apa, kalo di gundul dan ancur mahkota hamba ”sambil menyibakan rambutnya yan kriwul”
”trus apa yang kamu tulis kepadanya dul???
”mauuuuuu tauuuu aja kamu kang???
”lo tak laporin ke keamanan kamu….
”wah ngancam ya…baeklah, aku mengiriminya secarik puisi berisi sanjungan kepadanya, yang ia dapat dari puisi yang kamu tulis di bukumu”
”Wahai engkau perempuan yang di berkahi Allah
Kehadiranmu di tanah berkah ini, menambah sejuknya tiap sudut dari taman-taman bunga di pondok ini.
Engkau yang di karunIaai keindahan wajah, kecantikan hati, dan kemulya, an adab.
Tanah kami gempar olehmu, saat senyumu menghIas tanpa rupa.
Wahai perempuan yang menjadi symbol keindahan Allah
Sungguh tIada yang lebih indah dari ciptanya yang sesempurna hawa sepertimu.
Waktuku habis untukmu, hingga coretan dari pena makna dan mansi ini tIada habis melukiskan indamu.
Lau kaaanal bahra, midada kalimati hubbuki, laaa yakfi. !
Wassajaroh lilqolami litaktub jamilatuki, laaa yakfi!!!
Anti kan nujuuumi fil laili, ……. .
Meskipun jauh tebatas dinding tinggi penjara suci ini…kan buatkan bahasa cinta yang menjadi tawasul cinta tersampai kepadamu!!!
Kau akan tetap bersinar di tiap malamku. [10]
”Wah, kamu kurang ajar dul, kamu sudah berbuat dholim pada, tanpa ijin juga tanpa hak kau mengirimkanya,, ,, !!!
Abdul ”tenang kang, ma’afin , tapi yang jelas sampean tak tertulis dib situ…jadi amaaaan kang…
”baeklah, . . yasudah…. . trus apa selanjutnya yang kamu lnginkan dul…
”Tolonga bantuin aku buat nulis puisinya to kang…siapa tahu aku nanti dapat balasan darinya, tanggung nich, aku udah krim surat tapi belum dapat jawaban ni….
“hahaha…rasain lu!!!......
“tapi aku tak menyerah han! Pleeeeassssseeee,,,buatin too kang…
”endak. . dul…kalo buatin buat kamu yang ada amar munkar nahi ma”ruf!!!
Ayo dong kang…. bujuk Abdul……
”Apa kamu bisa jamin diri kamu untuk tidak tertangkap keamanan to dul?
”Tenang ajalah sobat, ini sudah tugasku sebagai FBI nya pondok ini, makanya aku bisa selamat dari pencarian keamanan.
“Apa kau tau, tiap kali makan di ndalem sewaktu pagi kita akan pergi ke sawah,?? kenapa aku datangnya belakangan? karena aku sedang bertugas, xixixixiix
“Apa maksud kamu dul? “
Hmmmmm………
Baiklah han, aku akan ceritakan hal sebenarnya “Memang benar adanya, Aku memang menyukai Ameeda sejak aku bertemu Ameeda ketika di antar ayahnya ke pesantren ini, aku bersumpah kepada diriku untuk bisa mendapatkan Ameeda dengan cara apapun, Aaku memang lihai dalam berstrategi, tapi aku tak bisa buat puisi ataupun menulis sebuah surat cinta.
Hahaha…… Farhan tertawa terbahak-bahak sampai matanya keluar airnya.
Selain itu ada hal yang penting dan ini rahasia kita berdua,
.......................................untuk lebih lnjut...TUNGGU PENERBITANYA...NNN MOHON DOA NYA....YAA
[1] Syekh Abdulul qodir al-jailani . tarjamah AL-FATHU ARROBANI, WAL-FAIDHU AR-RAHMANI . diva press2010. hal298
[2] Asbab An-Nuzul Surat An Nahl ayat 125 : Para mufasir berbeda pendapat seputar sabab an-nuzul (latar belakang turunnya) ayat ini. Al-Wahidi menerangkan bahwa ayat ini turun setelah Rasulullah SAW. menyaksikan jenazah 70 sahabat yang syahid dalam Perang Uhud, termasuk Hamzah, paman Rasulullah, Al-Qurthubi menyatakan bahwa ayat ini turun di Makkah ketika adanya perintah kepada Rasulullah SAW, untuk melakukan gencatan senjata (muhadanah) dengan pihak Quraisy. Akan tetapi, Ibn Katsir tidak menjelaskan adanya riwayat yang menjadi sebab turunnya ayat tersebut,lihat: Al-Wahidi, Al Wajid fi Tafsir Kitab Al Ajizi, Mawaqi’ At-Tafasir ,Mesir, tt, hal. 440/ 1.Lihat juga: Al-Wahidi An- Nasyabury, Asbâb an-Nuzul, Mawaqiu’ Sy’ab, t-tp, tt, 191/1. Abu Al-Fida Ibn Umar Ibn Katsir, Tafsir Al-Qur’an Al –Adzim, Tahqiq oleh Samy bin Muhammad Salamah, Dar at-Thoyyibah Linasyri Wa Tawji’, Madinah , 1420 H, Hal.613/IV. Meskipun demikian, ayat ini tetap berlaku umum untuk sasaran dakwah siapa saja, Muslim ataupun kafir, dan tidak hanya berlaku khusus sesuai dengan sabab an- nuzul-nya (andaikata ada sabab an-nuzul-nya). Sebab, ungkapan yang ada memberikan pengertian umum. Ini berdasarkan kaidah ushul
[3] Lihat, Sunaryo,dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya,Depag RI, cet:CV Asy-Syifa,Semarang 1992,Hal.251.
[4] H. Soloeman Fadeli . Muhammad SUbhan . S. sos . antologi NU I. KHALISTA SURABAYA. 2007. Hal112.
[5] H. Soloeman Fadeli . Muhammad SUbhan . S. sos . antologi NU I. KHALISTA SURABAYA. 2007. Hal112.
[6] Makna Hikmah, Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia hikmah diartikan sebagai kebijaksanaan, kesaktian dan makna yang dalamLihat: Hasan Alwi,dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Hal.401
[7] Glonjom”ndablek, nakal, seenaknya sendiri
[8] H. Soloeman Fadeli . Muhammad SUbhan . S. sos . antologi NU I. KHALISTA SURABAYA. 2007. Hal152.
[9] Ibid hal i54.
[10] Catatan harIan penulis, februari, 2012.