Rabu, 28 Maret 2012

sedang Tuhanpun kau bandingkan!!!

Oleh : Fathoer Akhiefiellah

1. hukum baik buruk

2, neraka surge.

3. pemahamanya adalah “pilihan itu adalah ajaran. bukan pilihan itu surge atau milih neraka.

4. manusia di karunia kekuatan namun tak sepenuhnya. sehingga tidak melebihi batas, maka tuhan menyesuaikan porsinya.

5, tuhan tidak menuntut dari kita yang lain.

6. pilihan adalah hak preogatif, dan penentuan pilihan itu adalah bagian dari sifat demokratis tuhan.

7. bhwa tuhan itu di maknai :paksaan, kuwajiban, demokratis, alhalu bayinun

COBA MARI KITA INGAT soal hidup, hidup ini repot dan hidup ini adalah terminal manusia untuk memilih jurusanya masing-masing, dengan pilihan kendaraany sesuai yang di sukai masing-masing, berbekal keyakinan, pengetahuan dan ada juga yang berbekal nekat mbonek (bondo nekat), bila hidup ini adalah perjalanan maka ada jarak yang harus di tempuh, ada tujuan yang di tuju, dan ada bekal yang harus di bawa , waktu yang di butuhkan, setamina yang terjaga. yang semuanya dasarnya bermuara pada satu tujuan yaitu tujuan terahir , tujuan kembali pada yang maha agung tuhan pencipta semesta alam. Hidup’bermakna universal, hidup adalah jalan, pilihan, fenomena, ketentuan, takdir, atau bisa saya katakn hidup adalah jenjang jalan yang harus di tmpuh manusia untuk sekian waktu dan tahap yang telah di tentukan, dari alam manusia berada dalam alam ruhnya, rahim, dunia, kubur. Aherat. bila hidup adalah perjalanan maka di sana akan muncul banyak jalan (dalam bahas arab thoriqoh) sebanyak manusia di ciptakan, karena tiada mungkin jalan manusia itu sama dengan manusia lainya, karena tuhan menciptakan segala sesuatu di dunia tiada satupun yang sama, semua berbeda. Seperti orang

akan berangkat tamasya, mereka menyiapkan segalanya, dari biaya, tenaga, kendaraan, maknan, dan pastinya tujuan. nah bila hidup sedemikian rupa, apa yang di siapkan dalam perjalanan hidup, tuhan memberikan modal hidup pada manusia, dengan akal sebagai alat canggih untuk mewujudkan perjalanya sampai tujuan, agama sebagai kendaraanya, iman dan takwa sebagai kebutuhan komsumsi perjalanan dan sesampai di tempat tujuanya, dan tuhan adalah tujuan terahirnya.

Berbagai macam model jalan dan cara kehidupan yang di pilih manusia dari satu pilihan yang di anggapnya paling benar, di sukai, atau pula pilihan yang paling di yakini, juga ada sebuah pilihan yang cocok baginya, atau sekedar ikut tren saja (gambyok, ikut-ikutan saja tak punya pendirian), seperti memilih pakaian saja, atau memilih celana dalam, ah itu kan ibarat, tentunya tiap pribadi manusia memiliki pilihan masing-masing di dunia ini, preogatif seseorang jangan di ganggu gugat lho kang!tentu saja karena hak preogatif itu di lindungi undang-undang, gak boleh main paksa saja, seenak udelnya memaksakan , memilihkan , juga memberikan batasan pilihan, lololo…. mana mungkin bisa kang, lawong sebuah keyakinan atas pilihan orang itu selalu di pengaruhi oleh lingkungan social nya, emang hidup di tengah hutan sendirian?hingga ia tak di pengaruhi, oleh sebuah kepentingan lainya.

$0D

bila kita hidup ini selalu berhadapan dengan sebuah pilihan, di sana akan pasti muncul sebuah kepentingan bukan, mana ada orang memilih lantas ia gak membutuhkn atau paling tidak ia mempunyai keinginan , munkin juga da yaitu whong gendheng, ibarat ia memilih celana dalam, dan celananya tidak ia pakai, hanya di seret naglor-ngidul tidak dipakai alias telanjang, lucu atau gilani kan, artinya ketika mausia di ciptakan dengan di bekali akal, peran akal lah yang akan membuat manusia itu bisa terus berlanjut pada perjalananya menuju tujuan ahirnya, yaitu tujuan ahir hidp adalah kematian dan bertemu tuhan, kematian adalah hal yang pasti, tiada yang kekal di bumi ini. kemudian apakah hidup berawal dari kelahiran dan berahir dengan sebuah kematian saja, cukup monoton bukan bila hidup sdemikian rupa, apa mungkin manusia akan berada sedemikian rupa, tentu tidak!kita manusia beda gitu looh dengan hewan, hewan lahir dan hidup dan berahir kematian, sedang kita di lahirkan , hidup, mati dan bertemu sang pencipta, catet ini!kita adalah manusia! di antara kehidupan dan kematian berada di antaranya sebuah pilihan, pilihan untuk apa?pilihan untuk melangsungkan kehidupan manusia itu sendiri yang lebih berisi. Kemudian muncul pertanyaan selanjutnya, di antara kehidupan dan kematian adalah kosong? kekosongan itu perlu di isi, apa yang di isikan, ?di sinilah manusia akan mengisi hidupnya di antar pilihan-pilihanya, makanya manusia merupakan mahluk alloh yang paling cerdas, dan mampu menciptakan kebudayaan dalam hidupnya, lain halnya hewan, tanpa akal ia akan menghabiskan kehidupanya dengaan menunggu kematianya kelak. di antara kehidupan dan kematianya akan di isinya dengan perbuatan hewaniahnya, karenanya ia beda dengan kita manusia.

manusia di beri akal buat berfikir (tafakur), tafakur apa?tafakur mempunyai arti piker-pikir bukan “memikirkan”artinya akal mecari tahu sesuai kemampunya berpikir sesuai porsi pengeahuanya, sedang arti memikirkan tidak ada ukuran di sana, bila akal di fungsikan sebagai alat untuk” memikirkan “maka hasil ahirnya akal cedera, shock, stress dan mungkin juga bablas ke rumah sait jiwa dan bertemu saudara – saudara sealiranya. Akal piker-pikir dengan adanya landasan dan pengetahuan yang di milikinya, mencari tahu dan memahami apa yang ada di dalamnya, dan luar dirinya, sehingga tuhan memberikan pedoman ajaran bagi manusia sebagia peneimbang akalnya yaitu akli (wahyu), akli mengajari manusia mencari tahu belumnya muncul di akal manusia (inspirasi) sesuatu yang telah di ciptakan tuhan untuknya dengan batasan ukuran kemampuan manusia bertafakur yang di tekstualkan di dalamnya.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Manusia akan menemukan namanya sebuah pilihan, di hadapkan pada dua pilihan, baik dan buruk, laki-laki dan perempuan, bulan dan bintang, langit dan bumi, dan imereka akan menemukan yang namanya pilihan tunggal dalam hidupnya yang benar-benar di yakininya.

Semua di ciptakan secara berpasangan, demikian juga manusia akan mencari pasangan terahirnya ketika ajal menjelang tiba, siapa yang bisa menetang ajal bila manusia telah lepas dari raganya?di sinilah tujuan akhir manusia di pertaruhkan dengan pilihan ketika hidupnya, bila berfikir bahwa ia adalah manusia yang tak abadi maka ia juga akan memfikirkan sebaliknya, keabadian bagi siapa yang bisa memilikinya?maka manusioa akan sadar bahwa keabadian ada pada yang menciptaka dirinya, yaitu alloh swt. sehebat manusia menciptakan sebuah kebudayaan dalam hidupnya

Dengan akalnya manusia akan hanya dapat memahami namanya dua pilihan yaitu baik untuknya dan buruk untuknya, tanpa ada yang menjadi acuan bagi keduanya, apakah baik itu selalu enak, dan buruk itu selalu tidak enak, tidak akan mampu hanya mengandalkan akalnya dengan memilih pilihan yang selalu memaksanya utuk memilih. kekuatan akal akan terbatas ketika pengetahuanya juga terbatas, tingkat pengetahuan manusia akan berkembang dan mampu memahami hal-hal di luar dirinya ketika ia sudah di beri pengetahuan tentang apa yang tidak di ketahuinya, nah di sinilah manusia akan menemukan sebuah pilihan ketika tuhan memberikan nakli atau wahyu untuk manusia sebagai acuan memilih pilihan-pilihanya.

Agama di turunkan ke bumi adalah sebagai pegangan untuk manusia, di dalam agama akan kita temukan banyak pilihan utuk menjalani kehidupan ini, tuhan memberikan dua pilihan, sisi baik dan sisi buruk, dan tuhan memberikan keduanya konskwensi yaitu surge dan neraka. lantas apa manusia di paksa untuk memilih salah satunya?apakah manusia tidak punya hak preogatif untuk memilihnya?apakah manusia mungkin tidak memilih keduanya?

……cukup tegang bila kita mencoba mengulasnya , namun akan terasa santai bila kita mengulasnya penug dengan kesantaian, pilihan lagi bukan?apa sih yang gak make pilihan coba……?

Terus kok ada manusia sekarepe dewe, semaunya sendiri?lha itu juga piliha, enak-enak gue dong, elu ya elu bukan gue, coba bayangkan jika manusia memilih pilihanya seenak udelnya saja tanpa adanya aturan yang mengikatnya, atau aturan yang di jadikan dasar kebenaranya. mungkin dunia ini akan hancur berkeping-keping.

AJARAN ITU ADALAH PILIHAN.

Umat islam di beri pegangan hidup oleh alloh dengan alqur an, begitu juga agama lainya dengan kitabnya masing-masing, di dalam alkitab itu berisi ajaran dan tuntunan hidup, namun kali ini saya akan mencoba mengajak pembaca menjawab pertanyaan –pertanyan di atas dengan cara yang saya pilihkan buat anda, apakah saya memaksakan pilihan saya ke anda, ouw mungkin iya mungkin tidak, silahkan anda memutuskanya sendiri, iya atau tidak.

Nah saya mulai , kalau di awal manusia hidup di beri akal tidak akan sempurna, dan nakli lah yang akan menyempurnakan , kemudian apakah agama itu merupakan sebuah pilihan kawan?menurutmu???? iya?tidak?no coment? (satu pilihan belum kejawab sudah ada pilihan lagi ??????????????????????????????????????

Menurut saya agama adalah pilihan, karena agama di turunkan ke bumi sebagai satu-satunya pilhan bagi manusia, di dalamnya berisi ajaran dan tuntunan kehidupan manusia yang berisi berbagai pilihan hdup beserta konsekwensinya untuk di pilih, lantas kog ada orang tidak bertuhan? dan memilih atheis?atheis itu bukan agama, atheis adalah faham yang meyakini bahwa ia merupakan pilihanya dan tidak ia perlukan darinya. sebenarnya keyakinan manusia itu sama, sepert halnya manusia lainya yang memilih agama sebagai petunjuk*hidup yang di yakininya. $26nbsp;Karena agama adalah suatu pilihan yang di yakini, maka did al;amnya ada alkitab sebagai peganganya yang berupa banyak aturan hidup, pilihan hidup, keyakinan hidup, neraka surge, dan lain sebagainya. yang berkaitan bagi kehidupan umat manusia.

Kalau di dalam ajaran agama ada pilihan larangan dan ajnuran antara kebaikan dan keburukan, surge dan neraka, maka di dalamnya juga memberikan tuntunan bahwa kebaikan itu di anjurkan, dan keburukan itu di larang, jika kebaikan itu akan di imbali oleh yang namanya pahala dan surge, sebaliknya keburukan itu di imbali neraka. ckup jelas dan konkrit bahwa ajaran agama adalah mutlak sebagai pegangan yang benar dan menjadikan kebaikan bagi kehidupan umat manusia. karena alloh maha tahu atas kebaikan dan keburukan bagi ciptaanya. kemudian apa yang terjadi apakah manusia akan memilih di antaranya yaitu keduanya antara surge dan neraka, baik dan buruk, kalo anda menjawab saya pilih baik dan surga, apakah itu sudah merupakan pilihan?menurut saya itu bukan pilihan, itu adalah terkaan. mana mungkin anda akan tahu bahwa surge itu enak, baik itu indah?dasar apa yang anda gunakan hingga anda memilih itu, tentunya anda memilih itu bukan karena anjuran tuhan bukan, yang masih katanya – katanya?saya yakin bila anda memilih itu sudanh barang tentu anda mempunya cara untu mendapatkanya, yaitu dengan cara melakukan kebaikan sesuai anjuran yang ada di ajran – ajaran yang ada di dalam alkitab agama. alhasil bahwa ketika saya memilih agama islam sebagai keyakina saya, maka alquran adalah pegangan hidup saya dan ajaran-ajaran al-quran adal pilihan hidup saya.

Pilihan adalah hak preogatif, dan penentuan pilihan itu adalah bagian dari sifat demokratis tuhan.

Seperti yang telah di gambarkan dan di bahas di atas , bahwa peran akal sangat penting ketika menghadapi pilihan dengan dalil nakli atau wahyu sebagai pertimbangan juga pembenar dalam memilih, maka ketika dalil nakli sebagai respon atas akal yang mampu mengeksplorasi dalil nakli dalam kehidupan umat manusia akan menjadi pilihan manusia untuk mengekplorasikanya dalam bentuk perilaku dalam hidupnya, kalau di dalam ajaran agama , alkitab sebagai sumber ajaran manusia yang di dalamnya penuh pilihan seperti yang telah di bahas, dan di sana tuhan memberikan dua piliha saja dari berbagai hal apapun, di sana semua telah berpasangan sesuai pasangan masing masing, dan tuhan memberikan pada manusia hak untuk memilih keduanya, tuhan tidak memaksakan manusia untuk memilih satu saja, buruk saja atau baik saja. namun tuhan jlas-jelas hanya menganjurkan untuk memilih salah satunya dan melarang salah satunya. pilihan itu adalah ajaran. bukan pilihan itu surge atau milih neraka.

4. manusia di karunia kekuatan namun tak sepenuhnya. sehingga tidak melebihi batas, mka tuhan menyesuaikan porsinya.

5, tuhan tidak menuntut dari kita yang lain.

7. bhwa tuhan itu di maknai :paksaan, kuwajiban, demokratis, alhalu bayinun

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates